Bawang merah merupayakan sayuran yang masuk
dalam kelompok komoditas strategis sehingga perlu
mendapat perhatian dan dukungan semua pihak. Salah
satu kendala dalam pengembangan bawang merah
ialah keterbatasan benih secara tepat baik waktu
maupun jumlahnya. Saat musim tanam seringkali harga
benih umbi cukup tinggi sehingga mengakibatkan
biaya produksi budidaya bawang merah menjadi mahal
dan beresiko sangat tinggi. Selama ini bawang merah
diperbanyak secara vegetatif dengan mengggunakan
benih berupa umbi bawang merah yang membutuhkan
masa dormansi dan masa simpan terbatas.
Benih merupakan komponen utama dalam melakukan
budidaya bawang merah dan selama ini petani masih
tergantung dan terbiasa menggunakan benih umbi.
Saat ini telah berkembang teknologi pengembangan
benih bawang merah dari biji atau True Shallot Seed
(TSS) yang mempunyai keunggulan diantaranya aspek
kesehatan benih, biaya distribusi lebih murah, dan biaya
lebih murah.
Untuk memenuhi kebutuhan akan panduan budidaya
benih biji dan meningkatkan wawasan dan pengetahuan
petugas, petani dan pelaku usaha dalam peningkatan
produksi bawang merah dengan menggunakan benih biji
maka diperlukan buku budidaya bawang merah benih biji.
Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat membantu
petugas, petani dan pelaku usaha dapat melaksanakan
budidaya bawang merah dengan menggunakan benih
biji